PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari, dilorong jalan yang minim akan insentitas cahaya sehingga mempermudah pejalan kaki, pesepeda dan pengendara kendaraan dapat melihat dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan dari kegiatan/aksi kriminal.
Fungsi penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain : Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan;Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan; Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari; Mendukung keamanan lingkungan; Memberikan keindahan lingkungan jalan; Pembiayaan penerangan jalan.
Fungsi penerangan jalan di kawasan pedesaan mempunyai fungsi antara lain: Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan; Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari; Mendukung keamanan lingkungan; Pembiayaan penerangan jalan.
Untuk membiayai pemakaian listrik dilakukan bersamaan dengan tagihan listrik, dimana ditetapkan tagihan tambahan untuk membiayai penggunaan tenaga listrik. Uang yang dikumpulkan oleh PLN selanjutnya digunakan untuk membayar tagihan listrik PLN kepada Pemerintah Daerah.
Kini ada pula aletrnatif sumber listrik untuk penerangan jalan yakni menggunakan PANEL SURYA . Penerangan jalan didaerah terpencil yang tidak terjangkau olehg aliran listrik/jaringan listrik bisa menggunakan PANEL SURYA . Bisa saja bagi mereka untuk memasang penerangan jalan menggunakan PANEL SURYA, hal ini disebabkan biaya operasional /perawatannya yang makin bertambah. Cara kerja PJU SURYA yakni, energi sinar matahari pada siang hari akan diterima oleh SEL SURYA dan di udah/konverter menjadi energi listrik. Kemudian energi listrik dari sel surya akan di simpan pada aki (accumulator) / bateray. Energi listrik yang tersimpan pada bateray atau aki akan dipergunakan untuk penerangan jalan umum.
Kini untuk penerangan jalan enggan menggunakan lampu besar yang boros daya juga boros biaya.Untuk mengakomodasi penghematan energi untuk lampu penerangan jalan (PJU) hendaklah menggunakan lampu hemat energi dengan lifetime yang lama maka dipakailah teknologi LED untuk PJU. Daya tahannya bisa sampai dengan 50.000 jam dengan sumber daya DC.
Bandingkan dengan lampu hemat energi AC buatan merk terkenal yang notabene cuma bisa bertahan beberapa ribu jam saja (8000jam – 12000jam) dengan pemakaian daya yang lebih besar. Dengan lamanya interval penggantian lampu berarti juga menghemat biaya operasional untuk ongkos jasa penggantian bola lampunya saja.
Dasar perencanaan penerangan jalan
Pertimbangan efisiensi dalam rancang bangun penerangan jalan merupakan hal utama yang diperhatikan Perencanaan penerangan jalan terkait dengan kriteria sebagai berikut ini :
1) Volume lalu-lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang bersinggungan seperti pejalan kaki, pengayuh sepeda, dll;
2) Tipikal potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan persimpangan jalan; Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dll;
3) Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya lampu penerangan; Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan lokasi sumber listrik;Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain, agar perencanaan sistem lampu penerangan efektif dan ekonomis; Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.
4) Ada pula beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan penerangan jalan antara lain sebagai berikut :
a)Lebar ruang jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan terkadang tidak sama lebarnya;
b)Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam; tanjakan maupun jalan menurun.
c)Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat parkir, dll;
d) Jalan-jalan yang banyak pepohonan;
e)Jalan-jalan dengan lebar yang sempit, Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (terowongan);
f) Jenis lampu penerangan jalan
g) Penempatan lampu jalan
h) Jarak bentang antara tiang pju.
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
Sebelum kita merancang penerangan jalan umum setidaknya kita harus mengerti prinsip dasar tentang cahaya matahari maupun bulan. Karena cahaya matahari setara 2x1027 cahaya lilin secara vertikal ke bumi 86452 lumen/m2. Maka dari itu kita saat membeli lampu hendaklah berapa luminasinya /m2 jangan besaran daya yang menjadi tolak ukur lampu. Hal ini dikarenakan perusahaan lampu yang berstandart SNI pasti memberikan label/spesifikasi lampu yakni: lm/m2 , jam, daya, tegangan.
Armature lampu pun harus diperhatikan, tekstur, bahan pembuatan armature, serta desain dari armature. Sebab pembiasan/refleksi armatuer mempengarui luminansi cahaya sehingga kuat cahaya (LUX) akan berkurang. Serta ventilasi dari armature mempengaruhi suhu kaca lampu dan ruangan armature.
Pada kasus sebelumnya banyak pula tiang-tiang lampu banyak yang tumbang. Hal ini disebabkan karena faktor kesalahan yang tidak diperhitungkan :
1) jenis lampu.
2) berat armature dan lampu
3) bahan dari tiang
4) pendukung : klem, pondasi, hanger, straight, teknis pembuatan tiang , sistem bending pipa harus diperhitungkan,
Demikian artikel saya kali ini, saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari teknik listrik penerangan jalan
Bila ada salah kata , mohon di maklumi..
PJU 1; BY EDY LISTRIK
Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari, dilorong jalan yang minim akan insentitas cahaya sehingga mempermudah pejalan kaki, pesepeda dan pengendara kendaraan dapat melihat dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan dari kegiatan/aksi kriminal.
Fungsi penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain : Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan;Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan; Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari; Mendukung keamanan lingkungan; Memberikan keindahan lingkungan jalan; Pembiayaan penerangan jalan.
Fungsi penerangan jalan di kawasan pedesaan mempunyai fungsi antara lain: Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan; Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari; Mendukung keamanan lingkungan; Pembiayaan penerangan jalan.
Untuk membiayai pemakaian listrik dilakukan bersamaan dengan tagihan listrik, dimana ditetapkan tagihan tambahan untuk membiayai penggunaan tenaga listrik. Uang yang dikumpulkan oleh PLN selanjutnya digunakan untuk membayar tagihan listrik PLN kepada Pemerintah Daerah.
Kini ada pula aletrnatif sumber listrik untuk penerangan jalan yakni menggunakan PANEL SURYA . Penerangan jalan didaerah terpencil yang tidak terjangkau olehg aliran listrik/jaringan listrik bisa menggunakan PANEL SURYA . Bisa saja bagi mereka untuk memasang penerangan jalan menggunakan PANEL SURYA, hal ini disebabkan biaya operasional /perawatannya yang makin bertambah. Cara kerja PJU SURYA yakni, energi sinar matahari pada siang hari akan diterima oleh SEL SURYA dan di udah/konverter menjadi energi listrik. Kemudian energi listrik dari sel surya akan di simpan pada aki (accumulator) / bateray. Energi listrik yang tersimpan pada bateray atau aki akan dipergunakan untuk penerangan jalan umum.
Kini untuk penerangan jalan enggan menggunakan lampu besar yang boros daya juga boros biaya.Untuk mengakomodasi penghematan energi untuk lampu penerangan jalan (PJU) hendaklah menggunakan lampu hemat energi dengan lifetime yang lama maka dipakailah teknologi LED untuk PJU. Daya tahannya bisa sampai dengan 50.000 jam dengan sumber daya DC.
Bandingkan dengan lampu hemat energi AC buatan merk terkenal yang notabene cuma bisa bertahan beberapa ribu jam saja (8000jam – 12000jam) dengan pemakaian daya yang lebih besar. Dengan lamanya interval penggantian lampu berarti juga menghemat biaya operasional untuk ongkos jasa penggantian bola lampunya saja.
Dasar perencanaan penerangan jalan
Pertimbangan efisiensi dalam rancang bangun penerangan jalan merupakan hal utama yang diperhatikan Perencanaan penerangan jalan terkait dengan kriteria sebagai berikut ini :
1) Volume lalu-lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang bersinggungan seperti pejalan kaki, pengayuh sepeda, dll;
2) Tipikal potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan persimpangan jalan; Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dll;
3) Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya lampu penerangan; Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan lokasi sumber listrik;Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain, agar perencanaan sistem lampu penerangan efektif dan ekonomis; Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.
4) Ada pula beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan penerangan jalan antara lain sebagai berikut :
a)Lebar ruang jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan terkadang tidak sama lebarnya;
b)Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam; tanjakan maupun jalan menurun.
c)Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat parkir, dll;
d) Jalan-jalan yang banyak pepohonan;
e)Jalan-jalan dengan lebar yang sempit, Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (terowongan);
f) Jenis lampu penerangan jalan
g) Penempatan lampu jalan
h) Jarak bentang antara tiang pju.
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
Sebelum kita merancang penerangan jalan umum setidaknya kita harus mengerti prinsip dasar tentang cahaya matahari maupun bulan. Karena cahaya matahari setara 2x1027 cahaya lilin secara vertikal ke bumi 86452 lumen/m2. Maka dari itu kita saat membeli lampu hendaklah berapa luminasinya /m2 jangan besaran daya yang menjadi tolak ukur lampu. Hal ini dikarenakan perusahaan lampu yang berstandart SNI pasti memberikan label/spesifikasi lampu yakni: lm/m2 , jam, daya, tegangan.
Armature lampu pun harus diperhatikan, tekstur, bahan pembuatan armature, serta desain dari armature. Sebab pembiasan/refleksi armatuer mempengarui luminansi cahaya sehingga kuat cahaya (LUX) akan berkurang. Serta ventilasi dari armature mempengaruhi suhu kaca lampu dan ruangan armature.
Pada kasus sebelumnya banyak pula tiang-tiang lampu banyak yang tumbang. Hal ini disebabkan karena faktor kesalahan yang tidak diperhitungkan :
1) jenis lampu.
2) berat armature dan lampu
3) bahan dari tiang
4) pendukung : klem, pondasi, hanger, straight, teknis pembuatan tiang , sistem bending pipa harus diperhitungkan,
Demikian artikel saya kali ini, saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari teknik listrik penerangan jalan
Bila ada salah kata , mohon di maklumi..
PJU 1; BY EDY LISTRIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar